Alat Pelindung Diri (APD) =1

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita sering tidak menduga akan mendapatkan resiko kecelakaan pada diri kita sendiri. Banyak sekali masyarakat yang belum menyadari akan hal ini, termasuk di Indonesia. Baik di lingkungan kerja (perusahaan, pabrik, atau kantor), di jalan raya, tempat umum maupun di lingkungan rumah.

Masyarakat sering menyepelekan faktor-faktor tertentu karena mereka belum mendapat kecelakaan itu sendiri. Sehingga di perlukan cara untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. Selain pemberian peringatan diri dan pengertian kepada masyarakat, tentu dibutuhkan alat penunjang untuk mengurangi resiko terjadi kecelakaan.

Darwis Tere Liye

“Oh dear, jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, itu bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat utuk orang-orang yang bersabar.

Sementara kalau waktunya belum tiba, sibukkanlah diri utuk terus menjadi lebih baik, bukan dengan melanggar banyak larangan, nilai-nilai agama. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar.”

Benteng Van Den Bosch (Benteng Pendem) - Ngawi

Menurut sejarahnya Benteng ini dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1839 – 1845 dengan nama Font Van Den Bosch, dulunya benteng tersebut di bangun pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Font Van Den Bosch. Lokasi benteng ini terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabuapten Ngawi, Jawa Timur. Menempati lahan seluas ± 1 hektar, bangunan benteng ini bertingkat yang terdiri dari pintu gerbang utama, ratusan kamar untuk para tentara, ruangan untuk seorang kolonel dan ruang komando yang depanya berupa halaman rumput, dan beberapa ruangan yang dulunya diyakini sebagai kandang kuda. Letak benteng Van Den Bosch sangat strategis karena berada di sudut pertemuan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun, lokasi benteng sengaja dibuat rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggi (tanggul) sehingga terlihat dari luar tampak terpendam. Oleh karena itu, benteng ini oleh masyarakat sekitar dikenal juga dengan sebutan benteng pendem, dan juga dikelilingi parit yang lebarnya 15 meter dan dalamnya 2 meter.

The Last Post in 2013

Malam terahkir di tahun 2013, semoga memberikan berhakah untuk semua mahluk yang ada di dunia ini, Amin. Buat Semua teman-teman maaf kalo aku ada salah-salah sama kalian, tolong diamaafkan dengan ikhlas yaa. Semoga di tahun 2014 nanti ada perubahan positif pada diri kita semua, menjadi lebih baik. Amin.

Tugas PLC - 14 Desember 2013

KATA-KATA
Profesional – Buruh

Persepsi – Asumsi

Konteks – Kontent

Pria Laki-laki – Wanita Perempuan

Cinta – Suka – Sayang


Mencari perbedaan dari kata-kata diatas:

Tidak tau Judulnya

Kami Akamigas berjiwa Satria

Tidak pernah mengenal keluh kesah

Gunung hutan rimba tak jadi rintangan

Laut dan samudra itu sudah biasa

Hidup.. hidup.. hidup STEM Akamigas

Darat laut kami ditempa

Hidup.. hidup.. hidup STEM Akamigas

Darat laut itu sudah biasa

Maaf pemiyarsa saya belum tau ni lagu judulnya apa.. yang penting bisa nyanyiin ajja :)

Janda Muda

Gara gara janda muda

(Gara gara janda muda)

Rumah tangga jadi rusak

Rumah tangga jadi hancur

Dua cincin di jarinya

(Dua cincin di jarinya

Satu kasih tanda mata

Sampai mati tak kan lupa

Hei hei hei hei he he hei hei hei

Janda  sekarang mata duitan

Hei hei hei hei he he hei hei hei

Janda sekarang mata keranjang

Hei hei hei hei he he hei hei hei

Jakarta kota metropolitan

Surabaya kota perjuangan

Kota cepu kota minyak

Akamigas tempat pendidikan

Kota cepu kota minyak

Akamigas tempat pendidikan

Kota cepu kota minyak

Akamigas tempat pendidikan