Kamis, 02 Februari 2012

UP Bahasa Indonesia "Resensi Buku"

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Resensi Buku ini dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir Sekolah mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang resensi sebuah buku di sini penulis akan meresensi novel yang akan membuka unsur-unsur yang ada dalam sebuah novel, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik mengenai isi novel yang diresensi.
Isi certa dalam novel ini dapat didefinisikan sebagai suatu kajian cerita yang menggambarkan dan memaparkan tentang kehidupan manusia mengenai usaha untuk menjadi orang yang dapat dihargai dalam masyarakat umum.
Oleh karena itu alasan kami memilih judul novel ini karena tidak semua novel yang ada disekitar kami dapat mendongkrak minat pembaca untuk membaca novel. Tidak seperti novel yang berjudul “Fatty Cow” ini adalah novel yang menarik untuk dibaca karena di dalamnya banyak terdapat motifasi-motifasi bagi orang yang kuang pede. Dari alur cerita ini kami meresensikan novel ini tentang maksud yang terkandung di dalam cerita.

B.             Maksud dan Tujuan
Penyusunan Resensi Buku ini bertujuan agar seluruh siswa siswi SMK Telekomunikasi Tunas Harapan dapat mengapresiasikan salah satu karya sastra dan untuk menambah wawasan mengenai karya sastra yang ada.
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya Resensi Buku ini adalah sebagai berikut:
·        Sebagai Tugas Akhir Bahasa indonesia dan sebagai salah satu syarat kelulusan.
·        Memperkenalkan tentang salah satu karya sastra yang ada.
·        Meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang karya sastra.
·        Sebagai wadah siswa untuk menerapkan materi dari sekolah.
·        Mengapresiasikan karya sastra yang ada.




BAB II
ISI
A.       Identitas Buku
a.      Judul Buku          :    Fatty Cow
b.      Jenis Buku          :    Fiksi
c.       Pengarang          :    Artika Maya
d.      Penerbit             :    Orakel
e.      Kategori             :    Remaja
f.        ISBN                 :    979-38131-1-3
g.      Text                  :    Bahasa Indonesia
h.      Jenis Cover         :    Soft Cover
i.   Cover                  :    Warna ungu dengan gambar animasi cewek
j.        Cetakan             :    I - Yogyakarta, Juni 2005
k.       Halaman Buku     :    132 Halaman
l.        Panjang              :    19 cm x 13 cm
m.    Tebal Buku          :    0,5 cm
n.      Jenis Kertas        :    Buram
o.      Harga Buku         :    Rp 22.500,00

B.        Isi
a.      Sinopsis
Namaku Tiara Suti, tapi lebih lazim dipanggil dengan sebutan Suti. Aku dan Mama baru saja pindah di kota ini dan kami tak tahu banyak tentang sekolah-sekolah yang ada di kota ini. Mama hanya ingat bahwa aku suka menggambar dan mendesain. Barbekal ingatan itu, Mama pun mencoba memilah-milah sekolah mana yang pantas untukku. Dan terpilihlah satu sekolah yang dirasa mama cukup pantas untukku, yaitu High School of Desain
Hari-hariku di sekolah kulalui dengan caci maki dan hinaan dari siswa/siswi di sekolahku. Bahkan, aku mendapat julukan di sekolah sebagai Fatty Cow, satu-satunya penghuni sekolah yang paling dijauhi, si berat badan 76 kilogram dengan tinggi 163 sentimeter.
Karena terlalu banyak masalah, aku pun memutuskan untuk pergi ke desa tempat aku kecil dulu. Aku tinggal di desa selama seminggu sementara mamaku pergi ke Jepang untuk urusan bisnis. Di desa aku bertemu dengan Eyang Projo, seorang kakek yang menasihati dan menyamangatiku.
Berkat Eyang Projo, aku pun kembali ke rumah dan bersekolah kembali. Saat kembali masuk ke sekolah, aku terkejut ada seorang cowok yang menduduki bangkuku, ternyata ia adalah seorang murid baru. Namanya Dewa, penampilannya urakan tapi kepribadiannya sangat menyenangkan. Dan ia sekarang menjadi sahabatku, padahal sebelumnya tidak ada yang mau berteman denganku.
Nadya, si perfect women menyukai Dewa dan ia mengancamku untuk tidak mendekati Dewa lagi. Tapi aku tak memperdulikan Nadya, karena aku tidak takut dengan ancamannya. Menurutku, dekat dan berteman dengan Dewa bukanlah suatu tindakan kriminal. Tapi bila aku menjalani apa yang diinginkan Nadya, itulah yang disebut tindakan kriminal karena menjauhi teman yang tulus dengan kita. Ujian akhir akan segera dimulai, ujian diselenggarakan dengan mengadakan Pementasan Gaun Malam. Aku pun mulai bingung siapa yang akan menjadi modelku, dan aku pun berfikir kalau aku menurunkan berat badanku, aku bisa menjadi model yang memperagakan busana rancanganku.
 Lama-kelamaan, karena sering tidak bertemu dengan mama, aku mulai berfikir kalau mama mulai jenuh dengan keadaan fisikku yang buntal ini. Aku pun mulai berniat untuk diet menurunkan barat badanku ini. Dietku kuawali dengan makan menu makanan yang diberikan oleh dokter, kemudian aku pun diberi saran oleh Dewa kalau tidur diatas jam dua belas malam, itu bakal ngurangin barat badan dengan cepat.
Diet yang kujalani tampaknya mulai berhasil, barat badanku turun mulai dari 3 kg dalam 1 minggu, lalu seminggu sekali aku menghilangkan lemak-lemakku di dokter. Kemudian, aku pun mulai berkonsutasi dengan Bi Num (pembantuku), seperti siapa ukuran tubuhku jika telah turun 22 kg. kata Bi Num, ukuran tubuhku akan seperti Diah, putrid Pak Nurdin (supirku).
Tanpa sadar, setelah semalam aku berendam di Bathtub dengan air hangat dan aroma terapi aku terbaring di Rumah Sakit. Di sampingku berdiri Boris (tukang kebunku), Bi Num (pembantuku), Pak Nurdin (sopirku), dan juga mama. Ternyata karena terlalu memaksakan untuk diet, aku pun jatuh sakit dan mama pun sedih melihatku seperti ini.
Tiga bulan kemudian, aku mampu berdiri tegak di atas alat penimbang badan. Kemudian aku pun menjerit kegirangan karena ternyata berat badanku telah turun menjadi 51 kg yang semula 76 kg. Ujian akhir pun berlangsung malam ini, meski berat badanku telah turun seperti apa yang kuinginkan, aku memutuskan bahwa yang akan mengenakan gaun rancanganku adalah Diah.
Ketika Diah hendak pergi ke Toilet, ia dibius oleh Nadya, dan karena aku tidak melihat Dewa, aku pun memutuskan untuk mencarinya karena gilirannya hampir tiba. Kemudian aku pun menemukan Dewa di dalam gudang sedang dipukuli oleh 5 cowok yang ternyata adalah suruhan Nadya, karena ia telah dendam kepada Dewa yang selalu menolaknya. Dan kerena kebingungan mencariku dan Diah, akhirnya mamalah yang menjadi modelku, dan aku pun meraih peringkat pertama.
 Akhirnya, Nadya dibawa ke Polisi begitu juga dengan kelima cowok yang mencelakai Dewa. Piala kuterima beberapa hari setelah diadakan pemberian hadiah secara khusus karena adanya musibah tersebut.




b.      Pokok-pokok penting
1.      Sikap optinisme untuk menjadi orang yang lebih baik.
2.      Berprasangka baiklah pada keadaan yang dialami.
3.      Tetaplah semangat dan jalani kehidupan dengan apa yang kamu punya.
4.      Dimanapun kamu berada temukanlah kebebasan dan ketenangan jangan pernah merasa tertekan dengan keadaanmu.
5.      Jangan merasa terkikis, terluka dengan ucapan mereka yang buat kamu terjatuh dari kenyataan hidup.
6.      Kemenangan itu berasal dari pengalaman yang buruk.
7.      Jangan seperti “siput dalam cangkangnya”, harus tegas dengan masalah yang kamu hadapi.
8.      “memang orang tidak dapat melihat bayangan dirinya dalam air yang mengalir tapi dia dapat melihat pada air yang diam”.





BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
a.      Kelebihan dan kekurangan buku
·         Kelebihan
1.      Ceritanya menarik, bahasanya juga seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut terjun dalam cerita.
2.      Novel ini memberikan semangat bagi orang-orang yang kurang pede dan menawarkan optimisme bagi para remaja, meskipun masih terjebak dalam verbalisme.
·         Kekurangan
1.      Ceritanya sangat singkat, masih ada bagian cerita yang mengganjal.
2.      Cetakan masih menggunakan kertas buram.

b.      Bahasa
Pengarang menggunakan bahasa yang tidak baku supaya masyarakat umum, khususnya para remaja mudah mengerti dari isi novel ini. Dan terdapat bahasa Inggris. Dan masih ada bahasa unik yang digunakan oleh salah satu tokoh.

c.       Sistematika
Sistemetika novel ini disusun dengan membagi cerita dalam beberapa judul yang pada setiap judul berbentuk paragraf-paragraf yang urut yang menceritakan garis besar dari judul tersebut.

d.      Hal-hal menarik
1.      Aku adalah manusia yang kesepian ditengah keramaian dunia. Manusia yang tersudut di dalam sepi. (hal. 15)
2.      Kenapa nggak diet aja? Aha... ya, kenapa tak diet? Mungkin itu pertanyaan yang sedang kalian pikirkan saat ini. (hal. 22)
3.      Gadis itu adalah Nadya Clara Jastiva yang dalam tubuhnya mengalir darah Jerman dan Cina. Anak-anak di sekolah menyebutnya dengan julukan Perfect Women karena punya wajah yang cukup cantik, tubuh yang memiliki tulang kecil dan ramping, luwes, pintar, dan punya cowok yang juga menjadi favorite di sekolah. (hal. 35)
4.      Tekadku sudah bulat. Aku akan keluar dari sekolah! Tak ada yang menghentikan langkahku. Aku sudah muak dengan anak-anak sekolah yang selalu menjahatiku. Tapi sebelum mengundurkan diri, aku ingin menjenguk makam Papa dan Eyang kakung lebih dulu. (hal. 46)
5.      ..., cucuku ternyata mewarisi bakatku. Lukisanmu bagus, Ti. Kalau di asah terus, kamu bisa jadi lebih hebat lagi. Rasa bete-ku hilang seketika saat mendapat pujian dari eyang. Dan sejak itu aku kerajinan melukis, (hal. 53)
6.      “Kamu orang muda yang kreatif. Apa kamu kemari untuk menenangkan pikiran?” (hal. 61)
7.      Well, seperti yang diajarkan eyang Projo, bersikaplah yang tenang dengan sikap datar. Dan ingat, semua yang kamu lakukan untuk membuat mamamu bangga. (hal. 70)
8.      “Nah, untuk ujian akhir, saya sudah menetapkan agar kalian mengadakan pentas pertama. Kalian mendesain sebuah gaun malam, untuk model gaun yang akan memeragakan gaun itu, silahkan mencari model masing-masing. Itu bukan hanya ujian akhir karena saya sebagai pihak sekolah dan beberapa rekan lainnya menyiapkan tiga buah penghargaan bagi kalian yang pantas mendapatkannya. Jadi... bersiaplah dari sekarang.” (hal. 81)
9.      “Aku nggak seharusnya nyalahin Mama karena sebenarnya yang patut disalahin ya aku sendiri. Bodoh sekali... kenapa baru sekarang aku sadar? Uang saku cepat habis atau kurang, lagi doyan makan apa? Pertanyaan yang berkaitan dengan makanan. Uukh, bego.. bego.. seharusnya aku menangkap sinyal dari ucapan mama selama ini.” (hal. 93)
10.  “Kamu harus hati-hati, Wa. Jangan-jangan mereka suruhan si Nadya.” (hal. 102)
11.   “Bahan dari alam?” aku mengernyitkan dahiku bingung, tapi ide Boris barusan terdengar unik juga. (hal.107)
12.  Mama melepas pelukannaya lalu menatapku lamat-lamat. “Mama berjanji mulai hari ini akan meluangkan lebih banyak waktu untuk Suti.” (hal. 116)
13.  Piala kuterima beberapa hari kemudian saat diadakan pemberian hadiah secara khusus karena adanya musibah tersebut. (hal. 127)
 
B.        Kritik dan Saran
·         Kritik
1.      Ceritanya melebih-lebihkan tentang keadaan yang dialaminya.
2.      Alur yang dipakai maju mundur membuat pembaca bingung dengan alurnya.
3.      Kertas yang digunakan kurang menarik peminat pembaca.

·         Saran
1.      Kertasnya lebih baik menggunakan kertas HVS.
2.      Sebainyaknya menggunakan alur maju atau mundur saja.
3.      Sebaiknya penyusunan cerita tidak melebih-lebihkan pada kenyataan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Me and My Live Dark Kitty template - Design By - P0L5K4H4CKR3W